Hindari Penyakit Rabies, Ratusan Anjing Liar Diracun

fhoto ilustrasi.

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Untuk mencegah penularan penyakit rabies, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bungo meracuni anjing liar  diduga tertular penyakit. Diperkirakan 180 ekor anjing mati akibat diracuni.

Kepala Dinsnakkan Bungo, Saiful Azhar, melalui Kabid Kesehatan Hewan, Sandi Putra mengatakan, dalam satu tahun peracunan anjing liar sebanyak 10 kali. Di tahun ini saja, pihaknya sudah malakukan pengracunan sudah 6 kali.

“Dalam satu tahun 10 kali melakukan pengracunan. Dalam tahun ini kita baru enam kali, tinggal lagi 4 kali lagi kita akan lakukan pengracunan ajing liar. Untuk wilayahnya menyebar di seluruh Kabupaten Bungo,” ucap Sandi, Rabu (12/09/2018).

Baca Juga :  Kantor KPU Bungo, Diserbu Calon Anggota PPS

Sebut dia, untuk satu kali kegiatan, bisa berhasil membunuh rata-rata ajing liar sebanyak 30-40 ekor. Untuk meminimalisir resiko, meracuni ajing ini dilakukan pada malam hari sekitar pukul 12.00 Wib.

“Kita bergerak sekitar pukul 12 malam sampai jam 3 malam. Hal ini bertujuan agar tidak ada peliharaan masyarakat yang ikut teracuni. Karena biasanya anjing peliharaan akan diikat disaat malam,” ujarnya.

Sandi juga menghimbau masyarakat yang memelihara ajing agar tidak dilepas begitu saja berkeliaran. Terutama pada malam hari. Pasalnya, Disnakkan Bungo akan malakukan pengracunan terhadap anjing-ajing liar yang diduga rabies.

Baca Juga :  Banyak Bukti, Tokoh dan Warga Baru Sipin Kompak Dukung Hamas-Apri

“Jika disekitar pemukiman banyak anjing liar, maka segera laporkan pada kami. Kami akan segera mengambil tindakan. Begitu juga jika ada masyarakat yang digigit ajing liar agar segera melapor ke kantor ,” katanya.

Sebelum melakukan peracunan, petugas akan mengirimkan surat kepada Rio atau Lurah agar memberikan informasi bahwa tanggal yang ditentukan akan dilakukan pengracunan ajing. Untuk itu masyarakat yang memelihara ajing kesayangan agar diikat. (zek)