Dalam Islam, mencari rezeki halal bukan hanya sebuah keharusan, tapi juga jalan mendapatkan keberkahan hidup. Rezeki halal adalah segala bentuk pendapatan yang diperoleh dengan cara yang dibenarkan oleh syariat, seperti berdagang jujur, bekerja profesional, atau memberikan jasa secara adil.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim). Ini menegaskan bahwa setiap Muslim wajib mencari nafkah dengan cara yang halal, meskipun jalan tersebut terkadang lebih sulit dan memerlukan kesabaran.
Islam tidak melarang kekayaan, namun mengatur bagaimana cara memperolehnya. Kejujuran, etika bisnis, dan tidak menzalimi orang lain adalah prinsip utama dalam bekerja. Seorang petani, pedagang, atau profesional, semuanya memiliki kesempatan mendapatkan pahala melalui pekerjaannya jika dilakukan dengan niat yang lurus.
Rezeki halal juga berpengaruh terhadap kehidupan spiritual. Harta yang bersih akan memudahkan ibadah diterima dan hati lebih tenang. Sebaliknya, rezeki haram membawa kegelisahan dan menjauhkan dari rahmat Allah.
Ketika seorang Muslim memilih jalan halal, meskipun hasilnya sedikit, maka itu lebih baik di sisi Allah daripada hasil besar namun diperoleh dengan kecurangan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 188, agar kita tidak memakan harta orang lain dengan cara batil.
Memupuk kejujuran dalam pekerjaan dan niat ibadah dalam setiap aktivitas duniawi akan mengubah rutinitas menjadi ladang pahala. Maka, bekerja keraslah, namun jangan lupa untuk menjaga integritas dan akhlak dalam setiap langkah mencari rezeki.
Editor: Madi