Nasib Petani Suram, Harga Komoditi Karet dan Sawit Merosot

SOROTAN – Organisasi Tani Tebo (OTT) mengkritisi nasib petani yang semakin suram akibat dipicu harga komoditi handalan Karet dan Sawit yang terus merosot,

OTT sebagai wadah tempat berkumpul dan bernaungnya para petani di Kabupaten Tebo, yang diketuai oleh Rifai dan Sekjennya Boy Nasution yang Sekretariatnya disamping Terminal Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten dan Tebo.

Diketahui OTT Kabupaten Tebo, berazaskan Pancasila dan UUD 1945 tidak berbau politik dan betrifat independen serta memilili AD/ART yang jelas profesional dan proporsional.

OTT Kabupaten Tebo merupakan Wadah berkumpulnya para petani unruk menyampaukan aspirasi, memberikan bimbingan melalui sosialisasi kepada para petani menuju petani yang terampil dan berpengalaman serta maju.

Baca Juga :  Gudang Berada Dalam Kota Muara Bungo Jadi Sorotan Warga

Terkadang memang ironis nasib petani khususnya di wilayah Kabupaten Tebo yang terfokus pada tanaman keras peekebunan semata. Padahal defenisi dari petani itu sendiri secara umum adalah orang – orang yang bekerja untuk memenuhi pangan di suatu wilayah, akan tetapi sepertinya untuk kabupaten Tebo sendiri instansi terkait sepertinya kurang memproritaskan masalah ini.

Apakah ini salah satu indikasi asing yang mencoba ikut campur tangan dan menggaungka food estate? Yang digadang gadang fihak luar dalam mempengaruhi para pengambil kebijakan, birokrasi khususnya di bidang pertanian di negeri ini.

Baca Juga :  KCHPI Soroti Abrasi Pantai dan Sampah

Suka tidak suka pemerintah daerah harus jeli dalam menyikapi masalah pertanian yang bisa dibilang klise tanpa ada tindak lanjut guna memperbaiki sistem yang sudah tidak bisa dinikmati para petani itu sendiri.

Dilain sisi permainan orang – orang dilevel menengah dalam memainkan harga komoditi perkebunan di Tebo masih kentara dan jelas, yang bermuara pada terjadinya keluhan petani perkebunan.