SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 4 Juni 2018. Indonesia mendapat apresiasi atas keberhasilan dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Indonesia dinilai berhasil dalam pencegahan, peningkatan kesiapan, dan mitigasi karhutla yang tercermin dari turunnya jumlah hotspot sejak 2016.
Hal ini merupakan hasil upaya bersama, sesuai arahan khusus Presiden Joko Widodo dalam forum rapat koordinasi pencegahan karhutla yang setiap tahun digelar.
Apresiasi tersebut disampaikan negara-negara peserta pertemuan Technical Working Group (TWG) on Transboundary Haze Pollution yang dilanjutkan dengan Pertemuan The Sub-Regional Ministerial Steering Committee (MSC) on Transboundary Haze Pollution di Bangkok, Thailand pada tanggal 31 Mei – 1 Juni 2018.
Pertemuan TWG/MSC tahun ini merupakan pertemuan ke-20 yang dihadiri oleh menteri/perwakilan yang bertanggung jawab atas lingkungan, untuk lahan kebakaran hutan dan kabut asap, yaitu dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, serta Sekretariat ASEAN.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, sekaligus Ketua Delegasi Indonesia dalam TWG, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa terjadi perubahan paradigma penanganan karhutla di Indonesia.
Semula prioritas pada pemadaman saat fase krisis, namun pasca tahun 2015 lebih mengutamakan aspek pencegahan.
“Kejadian kebakaran Tahun 2015 menjadi pembelajaran bagi bangsa Indonesia, bahwa upaya pencegahan sangat penting dalam pengendalian karhutla,” kata dia.