SIDAKPOST.ID, BUNGO – Demam Berdarah Dengue (DBD) sangat berbahaya jika tidak dapat penanganan lebih lanjut. Kasus demam DBD pun sering dijumpai pada pergantian musim panas ke musim hujan.
Banyak nyamuk yang akan bertelur dikubangan air yang nantinya akan berubah menjadi nyamuk. Berdasarkan data dari Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakir (P2P), data dari Januari hingga Agustus 2018, sebanyak 39 kasus DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Bungo, Safaruddin Matondang mengatakan, semua kasus DBD sudah mendapat tindak lanjut.
“Salah satunya dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, melakukan fogging serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk ke tempat-tempat kasus itu terjadi,” kata Kadis.
Bahkan kata Safaruddin, untuk kasus DBD yang paling banyak di wilayah Kecamatan Rimbo Tengah di Puskesmas Rimbo Tengah ada sebanyak 12 kasus.
Lalu di Kecamatan Pasar Muara Bungo atau di puskesmas Muara Bungo I ada satu kasus, Kecamatan Babeko puskesmas Babeko ada satu kasus, di Puskesmas Kuamang Kuning IX Kecamatan Pelepat Ilir ada sembilan kasus.
Sedangkan di Kuamang Jaya ada enam kasus, Rantau Pelayang atau di Pelapat ada dua kasus, Tanah Sepenggal ada dua kasus, dan Puskesmas Air Gemuruh ada sebanyak lima kasus.
“Tahun ini tidak ada kematian karena sudah terpantau dari awal. Kita juga melakukan penyelidikan epidemiologi dan juga sosialisasi dari petugas penanggulangan penyakit. Pihaknya juga melakukan fogging pada daerah-daerah korban yang mengalami DBD.
“Kalau foging itu setelah kita mengetahui kasus disuatu wilayah kita lakukan penyelidikan epidiomologi, dilakukan penyuluhan dilakukan pemberantasan disarang nyamuk,” jelasnya.