Waspada Kemarau Panjang, Menteri LHK Minta Semua Jajaran Kerja Efektif

SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Sebagai bentuk mengantisipasi lanjutan atas panjangnya musim kemarau yang terjadi di Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, mengajak seluruh jajarannya dan BMKG untuk melihat prediksi cuaca guna mempersiapkan langkah-langkah pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, Kamis (6/9/2018).

Berbeda dengan 2015, yang menjadi tahun kelam bagi Indonesia yang mengalami bencana asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan. Pada tahun 2018 KLHK semakin mempersiapkan diri dan siap siaga, dan tercatat telah menurunkan 1.980 orang personil Manggala Agni, Brigade Karhutla binaan UPT Konservasi Sumber Daya Alam sebanyak 108 orang serta Brigade Karhutla binaan KPH sebanyak 870 orang.

Menteri Siti menyampaikan, bulan September selalu menjadi bulan yang cukup rawan bagi KLHK, tahun 2015 lalu kebakaran mulai terjadi di minggu pertama dan kedua bulan September ini.

Baca Juga :  Koramil 416-03/Sungai Bengkal Patroli Cegah Karhutla

“Seluruh pihak harus bekerja efektif, khususnya dalam melihat laporan hot spot (titik panas), harus cermat dan teliti, titik panasnya harus ditarik ketingkat akurasi 60%-80%, sehingga benar-benar didapat wilayah-wilayah yang titik panasnya sangat berpotensi menjadi titik api,” kata Menteri Siti.

Baca Juga :  Dewi Aryani Suzana, Direktur Operasional PT Jasa Raharja

Dalam pertemuan ini Deputi Klimatologi BMKG, Herizal menerangkan bahwa tahun ini, Indonesia memang mengalami kemarau yang cukup panjang. Diperkirakan rata-rata pulau Jawa dan Kalimantan baru akan mengalami musim hujan pada bulan Oktober dan November. Walaupun tahun 2018 masih lebih basah dibanding tahun 2015, namun Indonesia diprediksi akan mengalami El Nino dengan tingkat lemah hingga moderat.