Kancil dan Buaya: Kisah Cerdik dari Hutan

Gambar Ilustrasi Kancil & Buaya Sumber: Kancil dan Buaya | Fabel | TV Anak Indonesia

Dongeng merupakan bagian dari budaya Indonesia yang penuh dengan nilai-nilai moral dan pelajaran hidup. Salah satu dongeng yang terkenal adalah kisah “Kancil dan Buaya.” Dongeng ini menceritakan kecerdikan Kancil dalam menghadapi situasi sulit, yang sering dijadikan teladan untuk anak-anak.

Cerita Dimulai

Pada suatu hari, di sebuah hutan yang lebat, Kancil sedang mencari makanan. Setelah berjam-jam berjalan, ia menemukan pohon buah-buahan di seberang sungai. Namun, sungai itu dipenuhi buaya yang lapar. Kancil yang terkenal cerdik tidak menyerah begitu saja. Ia mulai memutar otak untuk menemukan cara agar dapat menyeberangi sungai dengan aman.

Kancil pun memanggil buaya-buaya di sungai itu. “Hai, Buaya! Aku membawa kabar baik untuk kalian semua,” kata Kancil dengan suara lantang. Buaya yang penasaran segera mendekati Kancil.

Baca Juga :  Dongeng Si Anak Burung yang Belajar Terbang

“Apa kabar baik itu, Kancil?” tanya salah satu buaya.

Kancil tersenyum dan berkata, “Raja hutan ingin memberikan hadiah kepada kalian. Tapi sebelum itu, aku harus menghitung jumlah kalian agar hadiah tersebut cukup untuk semua.”

Buaya-buaya itu merasa senang dan percaya dengan ucapan Kancil. Tanpa berpikir panjang, mereka setuju untuk membantu Kancil menghitung jumlah mereka.

Kecerdikan Kancil

Kancil kemudian meminta semua buaya berbaris di sungai, dari tepi satu ke tepi lainnya. “Aku akan melompat dari satu buaya ke buaya lainnya sambil menghitung,” kata Kancil. Buaya-buaya itu pun mengikuti perintahnya.

Baca Juga :  Si Semut dan Sepatu Tua

Dengan hati-hati, Kancil melompat dari punggung satu buaya ke buaya lainnya sambil menghitung dengan suara keras, “Satu, dua, tiga…” hingga ia tiba di seberang sungai. Begitu sampai di tepi sungai yang lain, Kancil tertawa kecil dan berkata, “Terima kasih, Buaya! Sekarang aku bisa menikmati buah-buahan di sini.”

Buaya-buaya menyadari bahwa mereka telah ditipu, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena Kancil sudah berada jauh dari jangkauan mereka.