Oleh : Amirah Salwa, Dicko Dinantianto, Okta Haviya, dan Dinda Anggraini
Mahasiswa Universita Jambi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Muhammad SAW adalah seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat muslim. Sebagai Rasul, nabi Muhammad mengemban tugas yang telah diamanahkan Allah SWT kepada-Nya yaitu menyampaikan risalah dan ajaran Islam.
Dalam menjalankan amanah tersebut Nabi Muhammad SAW berperan sebagai pemimpin bagi umat muslim baik dalam hal keagamaan maupun kenegaraan. Sejak muda Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang berkepribadian mulia. Dalam diri Nabi Muhammad SAW terdapat sifat-sifat yang selalu terjaga dan dijaga oleh Allah SWT. Sifat yang dimaksud dikenal dengan sebutan sifat wajib rasul.
Sifat wajib rasul merupakan pencerminan karakter Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin umat. Secara rinci sifat-sifat tersebut, yaitu:
Shiddiq (Jujur)
Jauh sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul, beliau oleh orang-orang Quraisy diberi gelar “Ash Shadiqqul Amin” yang artinya jujur dan terpercaya. Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan kepemimpinannya hanya mengikuti apa yang telah diwahyukan pada beliau. Dalam kepemimpinan beliau berarti semua keputusan, perintah dan larangan beliau pasti benar, karena beliau bermaksud mewujudkan kebenaran dari Allah SWT.
Keutamaan dan kemuliaan sifat Shiddiq ini diperkuat dan dijelaskan surat Al Ahzab ayat 22 Allah SWT menjelaskan, “Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, “inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul- Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka, kecuali iman dan kedudukan”.