SIDAKPOST.ID, BUNGO – Nasib petani karet kini kian terpuruk, belum lagi membaik harganya. Kini ditambah musim penghunjan membuat petani di wilayah Bungo harus lebih bersabar.
Seperti penuturan dalah seorang petani karet, di Dusun Mangun Jayo, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Yan (41) dirinya mengaku sejak masuk musim hujan ini, untuk mendapatkan getah karet sangat sulit. Bahkan dirinya harus siap bekerja dua kali.
BACA JUGA : Masuk Musim Hujan, Petani Sulit di Bungo Sulit Mendapat Getah
“Di musim hujan seperti sekarang ini, kami harus bekerja dua kali pak, habis nyadap selang 2 jam kami memasukan pupuk kedalam wadah karet. Kalau tidak seperti itu, maka getah karet yang sudah kami sadap akan jadi air,” keluhnya, Minggu (2/12).
Tak hanya itu, menyadap karet di musim hujan seperti sekarang ini, tidak bisa lagi sperti hari biasanya. Karena semua batang karetkan basah. Jadi kalau dipaksakan bisa rusak batang karet.
BACA JUGA : Hidup Sebatang Kara, Pak Jumat Tinggal Digubuk Reot
“Ya nampaknya, harus lebih bersabar lagi, meski susah untuk mendapatkan getah karet kami taknakan memyerah, karena cuma nyadap karet bisa menghidupkan anak dan istri dirumah,” ujar Yan.
Hal senada disampaikan, Siti dirinya harus terus banting tulang membantu sang suami nyadap dan memberi pupuk kedalam wadah getah karet yang sudah ada. Kalai tidak seperti itu, maka tak ada hasil sama sekali.
“Semoga saja harga karet di misim hujan seperti sekarang ini bisa meingkat. Karena kalau tidak maka lengkaplah penderitaan, sudak karet murah mencarinya juga susah,”ujarnya. (zek)