Banyak orangtua merasa frustrasi menghadapi anak yang kecanduan game online. Namun, alih-alih marah, pendekatan psikologis dan religius bisa menjadi solusi efektif dalam membentuk karakter anak yang kuat dan bertanggung jawab.
Memahami Asal Kecanduan:
Anak-anak yang kesepian, kurang perhatian, atau mengalami tekanan bisa beralih ke game sebagai pelarian. Penting bagi orangtua memahami kondisi ini sebagai bentuk permintaan perhatian, bukan sekadar kenakalan.
Langkah-Langkah Pendidikan Berbasis Psikologis dan Agama:
-
Bangun Komunikasi yang Hangat:
Dengarkan anak tanpa menghakimi. Tunjukkan empati dan keinginan untuk membantu, bukan menghukum. -
Ajak Anak Mengenal Diri dan Tuhan:
Perkenalkan nilai-nilai agama seperti disiplin, tanggung jawab, dan waktu. Ajak anak shalat berjamaah dan berdiskusi ringan tentang makna hidup. -
Gunakan Pendekatan Reward:
Berikan penghargaan untuk setiap kemajuan anak dalam mengurangi waktu bermain game dan meningkatkan aktivitas positif lainnya. -
Bimbing dengan Kesabaran:
Proses ini membutuhkan waktu. Jangan berharap perubahan instan. Fokus pada progres, bukan kesempurnaan. -
Berkolaborasi dengan Guru atau Konselor:
Kadang anak butuh bimbingan tambahan dari pihak sekolah atau ahli psikologi untuk mengatasi kebiasaan buruknya.
Kesimpulan:
Pendidikan bukan hanya soal pelajaran, tapi juga pembentukan karakter. Melalui pendekatan psikologis dan religius, anak dapat mengatasi kecanduan game online dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Editor: Madi