Jalan Utama Desa Damai Makmur Rusak Parah, Mirip Kubangan Kerbau

Kondisi jalan di Desa Damai Makmur Rimbo Ulu rusak parah, musim hujan jalan licin sering terjadi laka kendaraan roda dua. Foto : sidakpost.id/amir. Tebo

SIDAKPOST.ID, TEBO – Kondisi jalan utama Desa Damai Makmur dari mulai jalan Anggrek menuju jalan Bunga Raya yang menghubungkan Desa Sukadamai, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo sangat memprihatinkan rusak parah.

Pasalnya, jalan utama Desa Damai Makmur sepanjang tiga kilometer ini di musim hujan seperti kubangan kerbau, bayangkan saja banyak lobang besar menganga digenangi air sehingga pengendara roda dua sering terjerembab jatuh ke lobang tersebut dan cidera.

Tokoh masyarakat Damai Makmur Hartoyo kepada media ini menyebutkan, bahwa jalan utama Damai Makmur sebagai transportasi masyarakat sudah berlangsung empat tahun rusak parah dan dikeluhkan oleh masyarakat.

Baca Juga :  Camat Tebo Ulu Kunjungi Panen Ikan Lele di Pulau Panjang

Padahal jalan utama ini untuk transportasi masyarakat mengangkut hasil kebunnya, juga anak-anak pergi dan pulang sekolah harus melintasi jalan ini dan merekapun mengeluhkan kondisi jalan yang rusak berlobang karena sering terjadi kecelakaan.

” Kami masyarakat Damai Makmur memohon perhatian kepada Pemerintah Kecamatan dan Pemkab Tebo, untuk segera memperbaiki atau membangun jalan rusak parah di Damai Makmur, kami sudah empat tahun mendambakan pembangunan jalan tersebut,” ungkap Hartoyo.

Hal senada disampaikan oleh Dewi salah seorang siswi yang sekolah di Desa Sukadamai yang melintasi jalan rusak di Damai Makmur mengatakan, jalan utama ini sudah bertahun- tahun rusak parah di musim penghujan selain jalan berlobang menganga juga cukup licin, sehingga banyak pengendara yang jatuh melintasi jalan ini.

Baca Juga :  Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tebo Segera Gelar Rakerda 2021

“Saya pernah jatuh terjerembab di lobang yang menganga karena kondisi jalan yang licin saat musim hujan, tolonglah kepada Pemerintah segera di bangun jalan ini, kasihani kami pelajar yang bersekolah melintasi jalan ini,” Keluh siswi, Dewi. (asa)