SIDAKPOST.ID, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 6 Juni 2018. Pemerintah Indonesia telah melakukan yang terbaik untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Presiden Joko Widodo memimpin langsung koordinasi yang solid dari semua lembaga terkait, mulai dari KLHK, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sampai dukungan akademisi dan peneliti.
Kemauan politik dan komitmen Indonesia menerapkan pengelolaan gambut berkelanjutan dan upaya pencegahan karhutla, menunjukkan hasil signifikan. Tingkat kebakaran pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 34,07%, dibandingkan dengan kebakaran pada tahun 2016 dan sebesar 88,23% dibandingkan tahun 2015. Pengurangan jumlah hotspot selama 2015 – 2017 berturut-turut adalah 21.929 (2015), 3,915 (2016), dan hanya 2.581 (2017). Sedangkan emisi dari kebakaran gambut pada tahun 2017, yaitu 12,5 juta ton CO2e, setara dengan hanya 1,56% dibandingkan emisi tahun 2015.
Hasil tersebut dicapai melalui skenario pengurangan karhutla dirancang menggunakan dua pendekatan. (1) Memastikan 2,4 juta hektar lahan gambut di bawah kelola Badan Restorasi Gambut tidak terbakar. (2) Memastikan 731 desa rawan karhutla yang diidentifikasi oleh KLHK tidak terbakar”, jelas Ida Bagus Putera Parthama, Plt. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK dalam acara Regional Inter Agency Rountable Meeting dengan tema “Enhancing Regional Cooperation in Fire Management in South East Asia” di Jakarta, Rabu (06/06/2018).