SIDAKPOST.ID, BUNGO – Indikasi peredaran ajaran keagamaan yang diduga sesat atau melenceng dari ajaran sebenarnya kini berada di kabupaten Bungo. Ajaran ini sebenarnya sama dengan yang ada di kabupaten Tebo beberapa waktu lalu.
Dalam ajaran dan kajian keagamaannya dikatakan, seorang manusia khususnya jamaah pengikut aliran ini bisa bertemu dengan tuhan Allah SWT. Asalkan dengan satu syarat, harus terlebih dahulu menyetorkan uang Rp 1.000.000 kepada pengasuh atau guru yang mengajarkannya.
Informasi yang dihimpun tim redaksi sidakpost.id, Kabupaten Bungo sendiri, aliran yang belum lama dan belum diketahui namanya ini dikabarkan berada di wilayah kecamatan Jujuhan. Termasuk nama pengajarnya hingga kini juga belum diketahui.
Kabar adanya aliran yang diduga sesat ini berada di kabupaten Bungo bahkan sudah sampai ke telinga pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bungo dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten Bungo.
Kakan Kemenag Bungo, Drs, Hasbi, M.Pdi saat dikonfirmasi sidakpost.id, mengakui jika pihaknya telah mendapatkan laporan dari masyarakat yang mulai resah terkait keberadaan pengajian di rumah salah satu warga disana yang cukup terselubung.
“Iya memang benar, kita telah mendapatkan laporan terkait adanya aliran yang diduga sesat ini. Lokasi pengajiannya di kecamatan Jujuhan di rumah salah satu warga,” ucap Hasbi, Selasa (12/12/2017).
Lebih lanjut dia katakan, dalam laporan yang mereka terima, diantara ajaran yang sangat janggal didalam kajian aliran ini adalah soal manusia bertemu dengan tuhan. Para jamaah kata Hasbi dijanjikan ketemu dengan sang pencipta hanya dengan membayar uang sebesar satu juta rupiah.