Gas 3 Kg Sulit Didapat, Emak-Emak di Tebo Gunakan Kayu Bakar

fhoto Ilustrasi

SIDAKPOST.ID, TEBO – Kelangkaan Gas Elpiji 3 kg disejumlah Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Tebo beberapa bulan
terakhir, berdampak bagi ibu-ibu rumah tangga maupun pedagang makanan.

Betapa tidak, kini banyak Ibu Rumah Tangga (IRT) dan pedagang makanan beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak keperluan hidup sehari-hari.

Budi Purnomo (60) warga Kecamatan Rimbo Ulu, menyebutkan kelangkaan Elpiji 3 Kg sudah berlangsung tiga bulan terakhir ini, di wilayah Rimbo Ulu dan kelangkaan ini sangat dikeluhkan oleh masyarakat.

“Akibat gas Elpiji 3 Kg langka, kini warga beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Tak hanya langka, bila gas itu ada harganya juga mencapai Rp 35 ribu per tabung,” kata Budi Purnomo, Jumat (30/11).

Baca Juga :  Polisi Kembali Bekuk Bandar Narkoba di Tebo

Sebut Budi, untuk mendapatkan satu tabung gas terpaksa harus memesan terlebih dahulu ke warung pengecer gas selama seminggu. Kalau tidak dipesan dulu maka tidak akan dapat.

“Anehnya, walaupun ada gas tersebut juga sulit didapat harus pesan terlebih dahulu. Pesannya juga hanya ditingkat pengencer kecil, kabarnya gas ini dari Sumbar. Kita berharap kepada Instansi terkait segera turun ke bawah mengecek dan mengatasi kelangkaan Elpiji 3 Kg yang sangat dibutuhkan masyarakat kecil,” harapnya.

Baca Juga :  Wah.!! Hewan Tapir Muncul Diselokan Rumah Warga Tebo

Hal senada disampaikan oleh ibu rumah tangga Tutik warga Desa Sidorukun mengatakan, sudah tiga bulan lebih gas melon 3 Kg langka di Rimbo Ulu dan akibatnya warga terpaksa memasak menggunakan ranting atau kayu.

“Nasib orang kecil mas, gas melon langka terpaksa saya menggunakan kayu bakar. Ditambah kini musim penghujan cari kayu bakar juga susah karena banyak yang basah. Semoga kondisi seperti ini cepat berakhir,” tukasnya. (asa)