Tanam 33,5 Juta Pohon, Produksi Air Pertanian Lampung Surplus

BANDAR LAMPUNG – Dalam kurun waktu tiga tahun kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, tercatat 33,5 juta batang pohon ditanam di seluruh hutan Provinsi Lampung. Pohon tersebut ditanam melalui perhutanan sosial yakni hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan desa, dan kemitraan.

Prestasi Lampung yang mampu menambah tutupan lahan kritis dari semula 68.958 hektare menjadi 90.229 hektare atau meningkat 15%, menurut Gubernur Ridho, harus dilanjutkan agar hutan dapat mendukung sektor pangan terutama dalam penyediaan air. “Menjaga kelestarian hutan merupakan dua dari lima misi yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Lampung yakni meningkatkan pembangunan ekonomi, meningkatkan pelestarian sumber daya alam, dan kualitas lingkungan hidup,” kata Gubernur Ridho, Sabtu (9/12/2017).

Baca Juga :  Wabup Syahlan : Ini Kontak Terkait Corona di Wilayah Tebo

Kelestarian hutan di daerah tangkapan air (cathment area), kata Gubernur, amat mendukung penyediaan air agar Lampung mampu terus menjaga produksi pangan seperti padi dan jagung. Produksi padi Lampung hingga 4 juta ton dan jagung 2,4 juta ton, tak lepas dari ketersediaan air yang dihasilkan hutan yang tersalur melalui sejumlah daerah aliran sungai (DAS) utama Way Sekampung.

Baca Juga :  Dandim 0416 Bute Bersama Jajaran Koramil 06 Muara Bungo Tanam Pohon

Terjaganya suplai air, membuat indeks pertanaman (IP) Lampung naik dari semula 1,5 menjadi 1,8 karena air surplus. Untuk itu, Gubernur Ridho menargetkan penanaman pohon di 2018 dapat diperluas.

Untuk itu, Gubernur Ridho mendorong optimalisasi pemanfaatan hasil hutan untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjag fungsi hutan.

“Dalam hal ini, Lampung harus menjadikan program perhutanan sosial sebagai program unggulan bidang kehutanan,” kata Gubernur.