Keikhlasan merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam. Dalam setiap amal ibadah, niat menjadi kunci utama yang menentukan apakah amal tersebut diterima oleh Allah SWT atau tidak. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya niat yang ikhlas dalam menjalankan ibadah dan amal kebaikan.
Keikhlasan berarti melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT, tanpa ada unsur riya, pamer, atau mengharapkan pujian dari orang lain. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama…” (QS. Al-Bayyinah: 5). Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk selalu menjaga niat mereka dalam beribadah.
Namun, menjaga keikhlasan bukanlah perkara yang mudah. Godaan untuk mencari pengakuan atau pujian dari manusia sering kali muncul, terutama ketika seseorang melakukan amal yang terlihat oleh banyak orang. Oleh karena itu, diperlukan muhasabah (introspeksi diri) secara rutin untuk memastikan bahwa niat kita tetap lurus karena Allah SWT.
Salah satu cara untuk melatih keikhlasan adalah dengan melakukan amal-amal kebaikan secara sembunyi-sembunyi. Misalnya, memberikan sedekah tanpa diketahui orang lain atau melaksanakan shalat tahajud di malam hari ketika semua orang sedang tidur. Rasulullah SAW bersabda, “Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya:… (salah satunya adalah) seseorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, penting bagi setiap Muslim untuk selalu memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberikan keikhlasan dalam beramal. Dalam doa yang diajarkan Rasulullah SAW, terdapat permohonan agar Allah membersihkan hati dari sifat riya dan ujub. Dengan berdoa, seorang Muslim menunjukkan ketergantungannya kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupannya.
Keikhlasan juga membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang ikhlas akan merasakan ketenangan hati karena ia tidak bergantung pada penilaian manusia. Ia hanya berharap pahala dari Allah SWT, sehingga tidak mudah merasa kecewa jika usahanya tidak dihargai oleh orang lain. Keikhlasan juga dapat mempererat hubungan seseorang dengan Allah SWT, karena ia selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Dengan demikian, keikhlasan adalah kunci utama dalam beribadah dan beramal. Setiap Muslim harus senantiasa menjaga niatnya agar tetap murni karena Allah SWT. Melalui introspeksi, doa, dan praktik amal yang tersembunyi, keikhlasan dapat terus terjaga dalam hati seorang hamba.
Sumber Referensi: