Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045, Pemprov Lampung Bentuk Protani

SIDAKPOST.ID, LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung menggelar pembinaan integritas program dan layanan pertanian melalui Protani. Targetnya, mewujudkan program dan layanan pertanian yang bersih dan bebas pungli menuju swasembada pangan berkelanjutan dan Lumbung Pangan Dunia 2045.

“Provinsi Lampung merupakan salah satu lumbung pangan nasional dengan dukungan semua pihak baik pemerintah pusat, kabupaten/kota, perguruan tinggi, lembaga penelitian, stakeholder, penyuluh pertanian, swasta, dan lembaga sosial masyarakat. Khususnya petani yang bekerja keras meningkatkan produksi pertanian,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Lampung, Edi Yanto, di Hotel Novotel Bandar Lampung, Senin (4/12/2017).

Pada 2016 Provinsi Lampung adalah penghasil beras peringkat tujuh nasional atau menyumbang produksi padi 5,07% dari total produksi padi nasional (79,35 juta ton).

Baca Juga :  Dewan Terima Ranperda Pertanggungjawaban APBD Kota Sungai Penuh Tahun 2020

Produksi padi 4,02 juta ton GKG atau meningkat 10,39% dari yaitu 3,64 juta ton pada 2015. Produksi beras tersebut setara 2,35 juta ton beras.

“Dengan jumlah penduduk 9,8 juta jiwa dan konsumsi beras per kapita 105,45 kg/kap/tahun, total konsumsi beras Lampung adalah 1,04 juta ton beras. Dengan demikian Provinsi Lampung pada 2016 surplus beras 1,2 juta ton,” ujar Edi.

Baca Juga :  Wabup Apri Lantik 15 Pejabat Eselon III dan IV 

Nilai tukar petani (NTP) juga selalu yang tertinggi di Sumatera dan di atas angka 100. “Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan petani Lampung lebih baik dari kondisi 2012 sebagai tahun dasar penghitungan,” kata Edi.

Dia mengatakan, berbagai upaya dilakukan dalam bentuk program dan kegiatan guna mewujudkan keunggulan kompetitif. Antara lain program Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (Upsus Pajale) dan Bawang Merah Cabe (Babe), dilakukan sejak 2015 melalui peningkatan luas tambah tanam dan percepatan serapan gabah petani.