Petani Karet Kampung Hamas Curhat Harga Getah Murah ke Cawabup Dr Erick

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Cawabup Dr. Erick Muhammad Henrizal tak kenal lelah turun menyerap aspirasi masyarakat. Di Dusun (Desa, red) Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kamis (22/10/2020), Cawabup yang berpasangan dengan H. Sudirman Zaini (SZ) ini menerima berbagai curhatan warga.

Iwan salah seorang petani karet yang berada di desa yang tak jauh dari kampung bupati Hamas ini mengatakan, harga karet memang tidak menentu. Akibatnya, lanjut Iwan, perekonomian masyarakat juga naik turun.

“Kami memang mayoritas petani. Ibarat Roller Coster pendapatan naik turun. Kalo seperti sekarang petani karet memang menjerit pak,” curhat Iwan kepada Cawabup Erick.

Baca Juga :  Kolam Renang Anugrah Rimbo Ulu, Solusi Tepat Untuk Hiburan Keluarga

Iwan menambahkan, saat ini harga pasar memang sangat ditentukan oleh luar. Karena, di Bungo tidak ada pengolahan pabrik karet menjadi barang jadi.

“Selama ini kita hanya menjual mentah. Kalau saja di Bungo ada pabrik yang bisa mengolah karet menjadi barang jadi, kemungkinan harga bisa stabil dan tinggi,” keluh Iwan lagi.

Senada dengan Iwan, Saiful juga memanfaatkan pertemuannya dengan Dr. Erick untuk mengeluhkan harga karet. Saiful mengatakan, pemerintah daerah seperti pasrah dan terkesan tanpa solusi.

Baca Juga :  Bulan Berkah, PLN Area Muara Bungo Gelar Buka Puasa Bersama Sekaligus Santuni Anak Yatim

“Kalau dibilang harga karet bukan ditentukan pemerintah daerah (Pemkab Bungo), rasanya itu tidak masuk akal. Coba aja lihat kabupaten lain yang punya pabrik bahan jadi, harganya tinggi pak,” keluh Saiful kepada Dr. Erick di pasar lelang karet.

Saiful berharap, kepada pasangan SZ-Erick agar dapat menanggulangi masalah yang terus saja dialami petani karet ini. Kata Saiful, meskipun dekat dengan tanah kelahiran Bupati Bungo H Mashuri (Hamas), petani tetap saja menjerit,” kesalnya.