SIDAKPOST.ID, BATANGHARI – Banjir yang melanda Kabupaten Batanghari beberapa kirin waktu terakhir, menyebabkan ratusan hektar tanaman padi milik petani mengalami puso atau tidak membuahkan hasil panen.
Data yang berhasil dihimpun SeruJambi.com (media fatner sidakpost.id) dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Batanghari, musibah puso tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Muara Bulian dan Bathin XXIV.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Tanaman Pangan Dinas Holtikuktura Batanghari, Isnen, saat dikonfirmasi oleh awak media, pada Jumat (16/11/2018).
Diterangkan, untuk Kecamatan Muara Bulian ada enam desa/kelurahan yakni Kelurahan Rengas Condong 2 hektar, Desa Napal Sisik 10 hektar, Desa Malapari 25 hektar, Desa Pasar Terusan 480 hektare dan Desa Bajubang Laut 2 hektare.
Selanjutnya dalam wilayah Kecamatan Batin XXIV, puso terjadi di Desa Karmeo 20 hektar. “Total area taman padi petani fuso akibat terendam banjir seluas 539 hektar,” ungkap Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikuktura, Isnen.
Dikatakan, laporan yang didapat dari petugas lapangan pada tanggal 15 November 2018, luas areal persawahan terendam banjir mencapai 685 hektare dari total 1.354 hektare areal persawahan yang ada di Kabupaten Batanghari.
“Untuk areal persawahan terluas di Desa Pasar Terusan dengan 500 hektare dan berdampak yang paling luas mengalami puso dengan luasan 480 hektare,” ujarnya.
Dikatakannya pula, dari Delapan Kecamatan di Kabupaten Batanghari, banjir telah merendam lima kecamatan, seperti Kecamatan Muara Bulian, Pemayung, Muara Tembesi Maro Sebo Uku dan Bathin XXIV.
“Untuk saat ini kita baru sebatas melaporkan saja. Yang jelas kita sudah melapor ke Dibas Pertanian Provinsi dan Bupati. Terkait tindak lanjut dampak ini kita belum tahu,” jelasnya.