SIDAKPOST.ID, BUNGO – Sejumlah guru Madrasah, dilingkup Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bungo, kembali mempertanyakan tunggakan uang Tunjangan Profesi Guru (TPG) tahun 2015-2016 yang hingga kini tak kunjun jelas rimbanya.
Padahal, pemerintah pusat dan DPR RI beberapa bulan lalu mengesahkan anggaran untuk membayar utang TPG para guru madrasah serta Pendidikan Agama Islam (PAI) sebesar Rp 4,63 triliun, Provinsi Jambi telah mengalokasikannya kedaerah di bulan Desember 2017 lalu.
“Saya heran bang, kenapa di Kabupaten lain dana tersebut sudah cair. Tapi kok di Kabupaten Bungo tak kunjung cair,” beber AI, salah guru Madrasah.
Menurut AI, dirinya bersama dan 32 orang guru Madrasah Non PNS lainnya, sangat kenapa hingga kini, belum juga dibayar, padahal situs jambi. Kemenag. go.id, pada tanggal 10 Januari lalu, memberitakan bahwa seluruh TGP guru Madrasah dan PAI sudah tuntas dibayarkan.
“Tunggakan tahun 2015 sisa yang belum dicairkan sebanyak 6 bulan, totalnya yaitu Rp. 9.000.000/orang, sedangkan tunggakan untuk tahun 2016 itu selama 1 tahun penuh belum dicairkan, untuk totalnya Rp. 18.000.000 juta/orang,” ungkap AI dengan nada kecewa.
Lebih jauh sebut, AI puluhan guru Madrasah NON PNS menaruh rasa curiga terhadap oknum yang dengan sengaja tidak mencairkan dana TPG tersebut.
“Yang jadi pertanyaan sekarang, kenapa TPG 2017 lebih dulu cair, sementara TPG di tahun 2015-2016 tidak dicairkan seluruhnya. Padahal bahan-bahannya sudah lengkap semua dan sudah diserahkan pada Kemenag Bungo, ” ungkapnya lagi.
Menurut AI, para guru madrasah di daerah lain, terutama di pelosok perkampungan, dari dulu sangat membutuhkan serta mengharapkan uang Tunjangan Profesi Guru itu segera dicair. Selain untuk membiayai operasional mengajar di Madrasah, juga untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya.