BERPROFESI sebagai Germo, diyakini Sutarman (45), (nama sengaja disamarkan,red) bukanlah cita citanya sejak kecil. Alih – alih, tak memiliki keahlian lain, membuat pria berperawakan sedang ini, menggeluti profesi tersebut, demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
ZAKARIA – BUNGO
Saat malam tiba, disanalah saatnya Sutarman bekerja. Dengan tampilan pakaian yang sedikit perlente, sutarman pun, melakukan pengecekan para wanita panggilanya yang kapan pun siap untuk melayani para pria pencari kenikmatan sesaat.
Menurut Sutarman, canggihnya teknologi saat ini, cukup membantu dirinya untuk mengkruscek keberadaan para dayang dayang bayaran tersebut .” Kita ngecek lewat telpon ponsel saja, apakah mereka siap untuk melayani para tamu, saat ada pesanan tamu melalui dirinya ,” timpalnya, sambil mengisap rokoknya dalam dalam.
Saat ini, lanjut Sutarman sedikitnya terdapat 30 wanita dari berbagai profesi, yang berada dibawah asuhanya untuk bisa mendapatkan job. ( Istilah pekerjaan para wanita panggilan, red).
“Macam macam mas, keberadaan mereka, ada yang berstatus sebagai mahasiswa, hingga para janda-janda muda yang terhimpit ekonomi ,” timpalnya.
Biasanya, sebelum mendapatkan kenikmatan sesaat dari para wanita panggilanya, pola yang dilakukan tamu cukup berpariasi. “ Ada tamu yang minta wanita panggilan tersebut, minta bersenang senang dulu lewat jasa karouke, setelah itu baru memboking cewek. Nah, urusan Boking ini, tarifnya mulai Rp 750 Ribu untuk jasa short time hingga Rp 1,5 Juta untuk jasa layanan kenikmatan longtime,” ungkapnya.
Sutarman Mengaku, jika uang tersebut tidak seutuhnya didapat para wanita panggilan dibawah asuhanya tersebut .