Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Pengaruhi Harga BBM di Dalam Negeri

Gambar Ilustrasi Kilang Minyak Dunia. (Freepick)

Harga minyak mentah dunia kembali naik dan mencapai level tertinggi dalam satu tahun terakhir di angka USD 90 per barel. Peningkatan ini dipicu oleh pengurangan produksi yang dilakukan oleh negara-negara anggota OPEC+ serta meningkatnya permintaan energi di Asia, khususnya Tiongkok dan India, yang menunjukkan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Kenaikan harga minyak ini mulai berdampak pada harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Pertamina mengumumkan penyesuaian harga BBM non-subsidi dengan kenaikan rata-rata sebesar Rp500 per liter untuk jenis Pertamax dan Dexlite. Penyesuaian ini, menurut pihak Pertamina, dilakukan untuk mencerminkan harga pasar global. Meski begitu, konsumsi BBM non-subsidi tetap stabil berkat meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi selama musim liburan akhir tahun.

Baca Juga :  Waduh! Harga Cabai Merah Naik Kembali Pasca BBM Naik...

Meski demikian, pemerintah memastikan bahwa harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar tetap stabil. “Subsidi energi adalah komitmen kami untuk menjaga daya beli masyarakat,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam keterangan persnya. Pemerintah juga berencana meningkatkan alokasi subsidi energi dalam APBN 2025 untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga minyak dunia.

Baca Juga :  Harga Emas di Bungo Terus Melejit

Pengamat energi memperingatkan bahwa jika harga minyak terus meningkat, beban subsidi pemerintah bisa semakin besar. Oleh karena itu, mereka menyarankan agar pemerintah mulai mendorong penggunaan energi terbarukan sebagai alternatif jangka panjang. Selain itu, percepatan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik, seperti stasiun pengisian daya, dinilai menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Sumber: OPEC, Pertamina, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta analisis pasar energi Desember 2024.

Editor: Madi