SIDAKPOST.ID, TEBO – Harga daging ayam potong di Pasar Sarinah, Wirotho Agung, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, tembus Rp 50 ribu per kilonya. Kenaikan harga daging ayam ini, terjadi pasca lebaran idul fitri hingga sekarang.
Kenaikan harga ayam ini, dikeluhakan penjual hingga pembeli. Akibat ayam potong naik, omzet para pedagan menurun, karena kurangnya daya beri masyarakat. Tak hanya itu, warung pecel lele juga merasakan dampak kenaikan harga itu.
Salah satu pedagang ayam potong, Herman (26), ketika dibincangi mengatakan, dirinya sudah 3 tahun menjadi pedagang ayam potong, pada saat harga ayam per kilo naik, secara otomatis omzet yang dia peroleh juga menurun drastis.
“Kami beli dari agen, Rp 35 ribu, hingga Rp 40 ribu per kilonya, ayam berukuran kecil, sedangkan untuk berukuran sedang berumur sebulan lebih harganya Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu, ukuran 1,2 Kg,” ujar Herman, Selasa (24/7/2018).
“Memang bulan puasa kemarin, harga ayam naik, dan itu wajar karena menjelang puasa beberapa harga pasti naik. Rupanya kenaikan itu, tak turun hingga sekarang, kalau ayam kami dapatkan dari toke, dan toke menbeki kepada pengusaha ayam,” ujarnya.
Terpisah, Dimas Bayu (26) pedagang pecel lele dan nasi uduk, di Kawasan Pasar Sarinah Kelurahan Wirotho Agung, Rimbo Bujang menyebutkan, kini omzet dia menurun drastis, semenjak harga ayam meroket naik.
“Dulu saya biasa membeli 20 ekor ayam potong untuk berjualan dari sore hingga dini hari. Namun sejak harga ayam meroket, sekarang terpaksa mengurangi pembelian hanya 15 ekor ayam saja,” ujar Dimas Bayu. (asa)