Di sudut rumah tua, tinggal sekelompok semut yang rajin bekerja. Salah satu dari mereka, Semu, sering merasa minder karena tubuhnya lebih kecil dari yang lain.
Teman-temannya sering mengejek, “Kamu tidak akan kuat membawa makanan!” Tapi Semu diam saja, berlatih setiap hari untuk memperkuat dirinya. Ia tidak membalas, tapi dalam hati ia ingin membuktikan bahwa ia mampu.
Suatu ketika, datang hujan besar. Semua makanan mereka hanyut terbawa air. Mereka harus mencari makanan baru di tempat tinggi—di dalam sepatu tua di atas rak.
Sayangnya, hanya Semu yang cukup kecil untuk masuk ke dalam lubang sempit sepatu itu. Meski takut, Semu memberanikan diri. Ia masuk dan menemukan banyak remah roti!
Semu keluar dengan membawa makanan dan membuat semua semut kagum. “Terima kasih, Semu! Ternyata kamu yang paling hebat!” kata pemimpin koloni.
Sejak itu, Semu tak pernah ragu akan dirinya sendiri lagi. Ia tahu bahwa menjadi berbeda bukanlah kelemahan, melainkan keunikan yang bisa jadi kekuatan.
Bahkan, Semu diangkat menjadi penjelajah resmi koloni. Tugasnya adalah mencari jalur baru dan tempat makanan yang tersembunyi, karena tubuhnya yang kecil sangat berguna.
Semu juga membantu teman-temannya belajar melihat kelebihan diri mereka. Ia berkata, “Yang penting bukan ukuran tubuh, tapi keberanian dan kerja keras.”
Kini koloni semut itu jadi lebih bersatu dan saling menghargai. Semua berkat keberanian Semu yang kecil namun besar hati.
Pesan Moral: Kepercayaan diri tumbuh ketika kita menyadari kelebihan diri, bukan membandingkan dengan orang lain.
Editor: Madi