Budaya Mengaji ke Surau Hidup Kembali di Kampung Payo Lebar

Inilah penampakan surau Baiturrahman kampung Payo Lebar Dusun Mangun Jayo. Foto : Sari

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Setelah selesai direnovasi tahun 2024 lalu, kini mengaji ke Surau antara Magrib dan Isya kembali diaktifkan di Surau Baiturrahman dusun Mangun Jayo, kecamatan Muko-Muko Bathin VII, kabupaten Bungo.

Budaya Mengaji ke Surau sudah banyak yang hilang seiring perkembangan yang begitu pesat dengan ilmu teknologi dan berbagai macam kemajuan yang bisa mempengaruhi generasi anak bangsa.

Meski zaman semakin maju namun tak berlaku di kampung Payo Lebar, dusun Mangun Jayo. Betapa tidak, hingga kini mengaji ke Surau kembali aktif seperti dahulu kala.

Baca Juga :  Atasi Banjir, Bupati Hamas Cek Drainase Yang Akan Dibangun
Inilah aktivitas mengaji ke Surau di Kampung Payo Lebar Dusun Mangun Jayo, Muko – Muko Bathin VII, Bungo. Foto : Sari

Seperti yang disampaikan oleh pengajar yang ikhlas mendidik anak anak dusun Mangun Jayo, Zulkifli mengungkapkan, mengaji ke Surau tidak boleh hilang di Kampung Payo Lebar ini. Karena budaya ini harus terus ditegakkan agar generasi muda tidak ada yang buta aksara.

“Mengaji ke Surau ini memang menjadi tempat dan sarana bagi anak anak kita untuk mengetahui ilmu agama, mulai dari mengaji, hingga belajar sholat dan mendalami rukun Islam dan rukun iman,” ucap Zulkifli.

Baca Juga :  Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Raih Juara Dua MTQ Tingkat Kabupaten Bungo

Ia juga mengucapkan rasa terima kasih atas partisipasi dan sumbangsih seluruh para dermawan dan hamba Allah yang telah menyalurkan rezekinya sehingga surau ini bisa berdiri kokoh dengan atap dan tiang semakin elok dipandang mata.

“Alhamdulillah, aktivitas anak anak kita selesai magrib langsung mengaji secara keliling anak anak bergiliran untuk kita pandu. Dalam perjalannya semua anak anak begitu tertib dan serius ikut belajar Al-Quran dan belajar tentang Islam.