Sumbar  

Seribu Manfaat PKBM Tenggang Raso Berinovasi Masyarakat Hingga Tembus Pasar Mancanegara

Inilah hasil dari pengolahan sampah yang bermanfaat menghasilkan cuan. Foto : Rizki

SIDAKPOST.ID, Padang – Berawal dari keprihatinan terhadap sampah lingkungan yang semakin menumpuk pasca banjir, Darima bersama anggota lainnya mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tenggang Raso pada 2000 silam.

Tujuannya adalah memberikan solusi atas masalah sampah sekaligus meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Darima mulai melibatkan masyarakat sekitar, termasuk anak-anak jalanan dan mereka yang putus sekolah, serta anak- anak yang bersekolah paket A, B, dan C untuk ikut dalam proses pengolahan sampah menjadi kerajinan tangan.

“Kami ingin mengubah sampah menjadi karya, sekaligus memberi kesempatan kepada mereka yang terpinggirkan untuk belajar dan berkarya,” ujar Darima dengan saat diwawancara di sela kegiatan Padang Festival Ramadan, Rabu (17/03).

Baca Juga :  JMSI Peduli Lakukan Aksi Donasi Untuk Korban Gempa di Sumbar

PKBM Tenggang Raso telah berhasil membantu lebih dari 366 anak dari Kota Padang dan 2.070 anak dari luar Kota Padang melalui berbagai pelatihan keterampilan seperti kerajinan tangan dan pengolahan sampah plastik.

Selain memberi kesempatan kepada anak-anak yang terpinggirkan, PKBM juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu.

Di gelaran Padang Festival Ramadan tahun ini, beragam produk unik ditawarkan Usaha Kecil Menengah (UKM) Tenggang Raso di antaranya parcel lebaran, kue kering hingga kerajinan tangan seperti tas rajut dan gantungan kunci, keranjang botol, kotak tisu, tas laptop.

Baca Juga :  Marapi di Sumatera Barat Erupsi dengan Kolom Abu Mencapai 800 M, Masyarakat Diminta Waspada

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp100- 150 ribu untuk parcel lebaran, kerajinan tangan mulai Rp10 ribu- 500 ribu dan kue kering Rp35 ribu.

“Produk-produk UKM Tenggang Raso kini telah merambah pasar internasional. Kami ingin produk lokal yang kami buat bisa dinikmati tidak hanya oleh masyarakat Padang, tetapi juga di luar negeri,” kata Darima.