Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif pada kuartal IV 2024 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melampaui ekspektasi banyak analis yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan di angka 5%. Sektor manufaktur dan pariwisata menjadi pendorong utama, sementara konsumsi domestik tetap stabil meski ada tekanan dari inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa peningkatan ini didukung oleh program pemerintah yang mendorong investasi dan infrastruktur. “Proyek pembangunan jalan tol baru dan kawasan industri telah mendorong aktivitas ekonomi di berbagai daerah,” ujar Kepala BPS dalam konferensi pers. Sementara itu, sektor pariwisata mencatat peningkatan kunjungan wisatawan asing hingga 15% dibandingkan tahun sebelumnya, berkat penyelenggaraan sejumlah acara internasional, termasuk Konferensi Ekonomi Asia-Pasifik yang diadakan di Bali pada akhir tahun.
Pemerintah juga memperluas akses pembiayaan untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mengalami peningkatan alokasi dana hingga 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UKM di tengah persaingan global.
Namun, beberapa ekonom memperingatkan potensi risiko ke depan, seperti gejolak harga komoditas global dan perlambatan ekonomi di negara mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Uni Eropa. Pemerintah diminta untuk menjaga stabilitas fiskal dan moneter agar momentum pertumbuhan ini dapat berlanjut. Selain itu, reformasi struktural di sektor tenaga kerja dan pendidikan dinilai sangat penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Keuangan RI, dan laporan resmi terkait perkembangan ekonomi Desember 2024.
Editor: Madi