Sambut 10 Muharam Warga Apung Mudik Masak Bubur Asyuro

Warga kampung Apung Mudik memasak bubur Asyura sambut 10 Muharram 1444 hijrah dengan cara tradisional. Foto : sidakpost.id/zakaria

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Tradisi lama masih melekat di setiap kampung dan desa yang ada di kabupaten Bungo, provinsi Jambi. Seperti di kampung Apung Mudik, Dusun Timbolasi masyarakat memasak bubur Asyura menyambut 10 Muharram 1444 H.

Sepeti disampaikan tokoh masyarakat di Apung Mudik, Lukman tradisi lama yang dilestarikan ini memang sudah menjadi budaya warga menyambut 10 Muharram. Karena bubur yang dimasak secara masal ini akan dibagikan kepada seluruh warga.

“Alhamdulillah tradisi seperti ini memang sudah turun temurun dilestarikan warga kita saat menyambut 10 Muharram dan lebih dikenal Hari Asyura yakni hari raya anak yatim. Dengan seperti ini tentu adat budaya terus terjaga dengan baik,”ujarnya.

Baca Juga :  Bawaslu Bungo Sosialisasikan Penerimaan PDK

Kata dia, memasak bubur ini bukan hanya sebatas memasak saja tapi beliau menjaga kebersamaan dan juga kepedulian sesama karena bubur akan dinikmati oleh seluruh masyarakat termasuk anak-anak yatim di Apung Mudik.

“Setelah masak bubur dibagikan kepada seluruh kepala rumah tangga dan anak yatim. Siang memasak bubur malamnya kami santuni anak-anak yatim, momen hari Asyura ini menjadi sesuatu yang berharga karena kita bisa saling berbagi sesama, “ujar Lukman.

Baca Juga :  Akhirnya, Bungo Raih Juara Umum HKP Ke-46 Tingkat Provinsi Jambi

Hal senada disampaikan tokoh pemuda Apung Mudik, Robi menceritakan kalau kegiatan seperti ini setiap menyambut 10 Muharram dilaksanakan. Tentu sebagai generasi muda sangat bangga budaya dan tradisi lama menyambut 10 Muharram ini masih dijaga dengan baik.

“Kita patut bersyukur atas Rahmad tuhan yang maha kuasa. Karena 10 Muharram kita bisa berbagi bubur dengan warga dan sekaligus santuni anak yatim. Karena hari raya anak yatim ini harus kita meriahkan,” tutupnya. (zek)