“Saya Ingin Tampak Apa Adanya”

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI/Foto : sidakpost.id/dok JMSI)

SELAMAT malam kawan-kawan. Menemani akhir pekan para sahabat, saya ingin membuat catatan yang ringan tetapi sangat terkait dengan hal-hal yang saya alami setiap hari dalam tugas. Ada soal perasaan saja sih.

Saya ingin garisbawahi soal konsekuensi tugas itu karena catatan ini bisa menggambarkan perbedaan saya dengan orang lain.

Intinya saya ingin nampak apa adanya. Saya tidak suka sok istimewa karena saya ini hanya anak kampung yang miskin pada dasarnya.

Saya tidak mau berlebihan karena saya sadari seorang aparat penegak hukum dan penegak keadilan harus berlaku adil sejak niat dan pikiran. Dan saya anggap pengistimewaan diri adalah awal dari tindakan tidak adil.

Baca Juga :  Innallilah..Sulasih Tewas Tertimpa Pohon Usai Ngajar Ngaji

Itu prinsip yang sayang ingin tegakkan dalam tugas saya sehari-hari. Karena itu saya ingin menanggapi berbagai isu tentang saya secara adil dengan menimbang seluruh situasi yang meliputinya.

Pertama, tentang orang-orang yang menilai saya. Di satu sisi ada yang mendukung, di sisi lain ada yang tidak mendukung; ada yang suka, ada yang tidak suka; ada yang cinta dan ada yang benci.

Baca Juga :  Gandeng BANK 9 Jambi, BI Gelar Sosialisasi Qris Bagi UMKM di Bungo

Saya menganggap itu semua wajar karena dalam seluruh tugas saya sekarang penuh dengan expose dan pemberitaan.

Saya pernah bertugas dalam peran-peran yang lebih berat tetapi saya tidak dikenal oleh masyarakat karena dalam tugas tersebut tidak mewajibkan saya untuk dikenal apalagi populer.

Tapi sekarang saya tidak bisa menghindari popularitas karena setiap hari saya memimpin lembaga yang sangat populer. Maka nama saya, baik sebagai pribadi maupun sebagai pemimpin lembaga, ikut terseret popularitas. Adalah tidak wajar apabila kita menghindari fakta ini.