SIDAKPOST.ID, BUNGO – Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Sampai saat ini, secara nasional jumlah masyarakat yang telah mengikuti progran JKN-KIS mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70% dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2017.
Implementasi program JKN-KIS yang baru 3,5 tahun, nyatanya tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan, tetapi juga prekonomian. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPJS Kesehatan Muara Bungo Yessy Rahimi, Ia mengungkapkan berdasarkan penelitian LPM FEB Universitas Indonesia, kontribusi JKN-KIS terhadap prekonomian Indonesia sangatlah besar.
“Untuk tahun 2016 kontribusi JKN-KIS sebesar 152,2 triliun dan ditahun 2021 bisa mencapai 289 triliun. Program ini meningkatkan harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun,”ungkap Yessy Rahimi, saat kegiatan Publix Expose, Selasa (22/8).
Bahkan kata Yessy, dalam pencapaian kinerja program JKN-KIS untuk BPJS Kesehatan Kantor Cabang Muara Bungo yang mencakup Kabupaten Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun, Kerinci dan Kota Sungai Penuh terus mengalami peningkatan.
Sampai dengan 18 Agustus 2017, jumlah peserta BPJS Kesehatan Muara Bungo mencapai 819.205 Jiwa, termasuk Jamkesda sebanyak 1.165 jiwa.
“Sementara itu, untuk Jamkesda Kabupaten Tebo sebanyak 8.866 jiwa, Merangin sebanyak 2.766 jiwa, Sarolangun sebanyak 7.750 jiwa, Kerinci 12.649 dan Kota Sungai Penuh sebanyak 11.128 jiwa,”kata Yessy.
Lebih lanjut Yessy mengatakan pertumbuhan jumlah peserta juga diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerjasama.