Seorang pemimpin yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba telah kehilangan legitimasi untuk memimpin, karena dia gagal menjadi teladan bagi masyarakat yang dia pimpin. Oleh karena itu, kita harus tegas menolak calon pemimpin yang pernah terjerat narkoba. Integritas moral dan etika adalah fondasi dari kepemimpinan yang sejati.
Jika kita ingin membangun masa depan yang lebih baik, kita harus memastikan bahwa mereka yang memegang kendali adalah orang-orang yang benar-benar bersih, bebas dari pengaruh buruk, dan berkomitmen penuh untuk melayani rakyat dengan hati nurani yang tulus. Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang mampu menginspirasi, bukan yang membawa kehancuran. Memilih pemimpin yang bebas dari narkoba bukanlah pilihan, tetapi kewajiban demi masa depan yang lebih bermartabat dan adil bagi kita semua. (**)