Bu Rina, manajer HR di perusahaan ritel, sering terpengaruh ide-ide temannya, Mbak Tika, yang juga seorang manajer di perusahaan lain. Suatu hari, Tika bercerita, “Rin, gue baru ngundang motivator top buat training. Tim gue jadi semangat banget setelah itu. Lo harus coba juga!”
Tanpa pikir panjang, Bu Rina langsung mengundang motivator yang disebut Tika. Biayanya selangit, tapi ia yakin ini akan membawa perubahan besar bagi timnya.
Pada hari pelatihan, seluruh karyawan berkumpul di aula. Motivator membuka sesi dengan energi tinggi, “Kalian semua bisa sukses! Percaya diri adalah kuncinya!” Awalnya, suasana tampak menjanjikan.
Namun, sesi berikutnya berubah jadi aneh. Motivator mulai menceritakan pengalamannya yang terlalu berlebihan. “Saya dulu jualan kue di tengah hutan tanpa listrik dan internet!” katanya.
Karyawan mulai bingung dan saling pandang. Puncaknya, motivator menantang semua orang melompat sambil meneriakkan, “Saya harimau sukses!”
Setelah acara selesai, karyawan bukannya termotivasi, tapi justru menjadikan pelatihan itu bahan candaan. “Eh, si harimau sukses, kerjaan lo udah selesai belum?” ledek seorang karyawan kepada temannya. Bu Rina pun menyesal. “Duh, gue harusnya cek dulu materinya, bukan asal percaya sama Tika,” gumamnya.
Editor: Madi
