Kucing dan Ulat

Ilustrasi kucing dan ulat dalam dongeng. (AI)

Di taman bunga yang indah, seekor kucing bernama Milo sedang bersantai di bawah sinar matahari. Ia melihat seekor ulat kecil yang merayap lambat di daun.

“Hei ulat! Kenapa kamu jalannya lambat sekali? Lihat aku, lincah dan cepat,” ejek Milo sambil menggoyang-goyangkan ekornya.

Ulat kecil itu menatap Milo dan berkata lembut, “Aku memang lambat sekarang. Tapi aku sedang dalam perjalanan menjadi sesuatu yang baru.”

Baca Juga :  Putri Malam dan Bintang-Bintang

Milo tertawa dan pergi. Ia tidak mengerti maksud ulat itu.

Hari-hari berlalu. Milo kembali ke tempat itu, tapi ulat itu tidak terlihat. Di cabang yang sama, tergantung sebuah kepompong kecil. Milo mengira ulat itu telah pergi dan bosan melihat benda aneh itu.

Namun Milo penasaran, jadi setiap hari ia datang ke tempat itu. Ia melihat perubahan warna pada kepompong, tapi tidak ada yang keluar. Ia hampir lupa akan ulat itu.

Baca Juga :  Akhir yang Mengenaskan

Lalu, suatu pagi yang cerah, Milo melihat sesuatu mengepak dari kepompong itu. Seekor kupu-kupu cantik muncul dengan sayap berwarna-warni. Milo terpesona dan baru menyadari bahwa ulat itu benar.

Ia berkata dalam hati, “Ternyata, sabar menjalani proses bisa membuatmu menjadi makhluk yang luar biasa.”

Pesan moral: Kesabaran dalam proses akan membawa perubahan indah di waktu yang tepat.

Editor: Madi