Kesucian Bunga Direnggut Sang Ayah? Ini Pandangan Psikolog

Pelaku Pencabulan Anak Kandung Saat Diminta Keterangan di Mapolres Bungo. Jumat (7/10). Foto : sidakpost.id/zakaria

1. Faktor rendahnya pendidikan dan ekonomi Rendahnya tingkat pendidikan formal dalam diri seseorang dapat menimbulkan dampak terhadap masyarakat dan yang bersangkutan mudah terpengaruh melakukan suatu kejahatan tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya.

2) Faktor Lingkungan atau Tempat Tinggal Kejahatan asusila adalah merupakan tindak manusia terhadap manusia lainnya di dalam masyarakat.

3) Faktor Minuman Keras (beralkohol) Kasus pencabulan juga terjadi karena adanya stimulasi diantaranya karena dampak alkohol.

4) Faktor Teknologi Adanya berkembangnya teknologi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Baca Juga :  Taman Athaya Garden, Tempat Yang Cocok Untuk Berlibur Bersama Keluarga

Baca JugaKarena Nafsu Melihat Santriwatinya, Pemicu Pelaku Mencabuli

5)Peranan Korban Peranan korban atau sikap korban sangat menentukan seseorang untuk melakukan kejahatan terhadapnya termasuk kejahatan asusila.

Sebagaimana dikemukakan oleh Von Henting menyatakan bahwa korban lah yang kerap kali merangsang seseorang untuk melakukan kejahatan dan membuat orang menjadi jahat. Dalam setiap kasus percabulan maupun perkosaan paling tidak melibatkan tiga hal yaitu pelaku, korban, serta kondisi.

Baca Juga :  Satgas TMMD Genjot Pembuatan Jembatan

Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, masing-masing punyai andil sendiri- sendiri dalam mendorong timbulnya suatu tindakan pidana percabulan.

Selain itu terjadinya suatu tindakan percabulan ataupun perkosaan juga di dorong oleh peran pelaku, posisi korban dan pengaruh lingkungan.

“Korban membutuhkan pendampingan untuk melapor kepada pihak yang berwajib, supaya memberi efek jera pada pelaku, dan korban mendapatkan perlindungan agar tetap dapat menjalankan fungsi sosialnya,” timpalnya. (zek)