Jelang Nataru Dinkes Jambi Sudah Siapkan Langka Antisipasi Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi dr. Fery Kusnadi. Senin (14/11). Foto : sidakpost.id/Ratna. Biro Jambi

SIDAKPOST.ID, JAMBI – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) angka covid kembali mengalami kenaikan, hal ini di sampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi dr. Fery Kusnadi pada saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), Senin (14/11/2022).

Berdasarkan laporan terbaru jumlah kasus covid di Indonesia mengalami peningkatan, sebanyak 6.561.504 orang terkonfirmasi covid-19 dan 49.794 orang masih dalam perawatan, sebanyak 6.352.606 orang sembuh dan 151.104 orang meninggal.

Dalam menghadapi dan mengatasi membeludaknya angka covid di Jambi, Dinkes Jambi sudah menyiapkan langkah-langkah, antisipasi menangani hal tersebut.

Baca Juga :  Baznas Bungo Salurkan Zakat Komsumtif dan Paket Sembako

“Pertama, kita menyediakan kamar di rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan covid, kedua protokol kesehatan kita terapkan, dan ketiga vaksinasi tetap kita laksanakan,” jelasnya.

Masyarakat di minta harus tetap waspada dengan penyebaran Covid-19. Pasalnya, virus Covid-19 varian Omicron aktif bermutasi. Terkini, varian ini memunculkan dua subvarian baru yaitu XBB dan XBC.

“Penularan virus ini sangat tinggi, sejak tahun 2020 ditemukan tiga varian virus pertama Alpha,Beta dan Delta di bandingkan dengan varian virus terbaru XBB dan XBC, varian delta berdasarkan rilis lebih parah dan banyak memakan korban,” tuturnya.

Baca Juga :  Antisipasi Bansor Musim Hujan, Serma Suraji Ajak Warga Jaga Lingkungan

Untuk diketahui subvarian XBB pertama kali ditemukan pada Agustus 2022 di India. Data WHO menyebutkan, sejak 17 Oktober 2022, XBB sudah dilaporkan ada di 26 negara, seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat.

Menurut observasi dari negara yang sudah terdapat XBB, penularannya dianggap sama dengan varian lain yang ada. XBB merupakan subvarian yang predominan di Singapura, mencapai hingga 54 persen kasus pada minggu kedua Oktober 2022, yang pada minggu sebelumnya hanya 22 persen. (rsa)