SIDAKPOST.ID, SULAWESI – Peran politik Syarikat Islam diakui sejarah Indonesia memiliki peran sentral dalam perjuangan kebangsaan. Namun demikian, setelah dievaluasi maka Kongres Nasional atau Majelis Tahkim ke-40 Syarikat Islam menetapkan untuk berfokus pada dakwah ekonomi.
Hal ino disampaikan, Hamdan Zoelva dalam pidatonya tatkala melantik Pengurus DPW Syarikat Islam Prov. Sulawesi Tengah, 26 Juli 2017 di Aula IAIN Palu.
*Politik tinggi; kita tetap berpolitik*
Bahkan kata Hamdan Zoelva bahwa, walau Syarikat Islam tidak akan berubah lagi menjadi partai politik atau mendirikan partai politik, namun kegiatan politiknya dapat dilakukan dengan mengupayakan kemandirian ekonomi.
Penguasaan atas ekonomi oleh segelintir pihak sesungguhnya adalah musuh besar bagi kebangsaan kita. Oleh sebab itu, perjuangan ekonomi adalah bagian dari politik. Sebuah politik tingkat tinggi.
Dengan demikian Pengurus Pusat/Lajnah Tanfidziyah, mencanangkan Catur Program yaitu konsolidasi total organisasi, ekonomi, pendidikan, siyasah. Kita membutuhkan konsolidasi di semua tingkatan organisasi untuk menjalankan dakwah ekonomi.
Hamdan juga mengemukakan bahwa dakwah ekonomi didorong oleh fakta; tidak adanya ormas yang mengkhususkan diri di bidang ini. Selain itu, ketimpangan ekonomi yang sangat tinggi. Rasio Gini kita adalah 0,43.
“Untuk maksud ini kita sudah membuka kursus pengusaha muda melalui Sekolah Dagang Syarikat Islam, Kopsi, PT. Syarikat Dagang Investama, bekerjasama dengan LPDB dan mendorong berdirinya Lembaga Keuangan Mikro Syariah, dan sebagainya,”lanjutnya.
