Arakan Pengantin “Orang Buruk” Tradisi Lubuk Kayu Aro

Tradisi Tradisional yang hingga kini masih dilestarikan di Dusun Lubuk Kayu Aro, kecamatan Rantau Pandan, Bungo - Jambi. Foto : Sari

SIDAKPOST.ID, Bungo– Tradisi arakan pengantin “Orang Buruk” masyarakat dusun Lubuk Kayu Aro, Kecamatan Rantau Pandan, Bungo-Jambi warisan nenek moyang belasan tahun belakangan terkikis lajunya perkembangan zaman yang kian hari kian meningkat.

Masyarakat lebih mengedepankan budaya kekinian, era digitalisasi yang modern dan lebih disukai masyarakat.

Berkat ide dan keinginan kuat seorang warga bernama Datuk Darman dan beberapa orang warga lainnya pencinta budaya. Seizin tuan rumah Tradisi Belarak “Orang Buruk” akhirnya digelar saat arakan pengantin Ilham putra Pratama ( Putra Bpk/ibu Hafis dan Diana) dengan Hermalia Futri (putri dari Hendrizal dan Sita Aisyah). Digelar pada Minggu (13/4/2025).

Baca Juga :  Korban Puting Beliung di Bungo Dapat Bantuan

Luar biasa, Pertunjukan berhasil menyita perhatian masyarakat luas. Terpantau semua kalangan dari orang tua hingga anak -anak tumpah luah di sepanjang halaman dusun, lintasan dilewati arakan pengantin menyaksikan pertunjukan tradisi “orang buruk”. Bahkan menjadi buah bibir positif tengah masyarakat arakan pengantin teramai kurun belasan tahun terakhir.

Potret lapangan, terdapat 6 orang terlibat dalam cerita tersebut. Tak tanggung -tanggung mereka totalitas dan rela merubah penampilan mereka sesuai dengan peran masing-masing. Sehingga wajah aslinya mereka nyaris tidak dikenal.

Baca Juga :  Dengan Slogan "BUTE PASTI" Letkol Pungky: Berbuat Terbaik untuk Rakyat

Datuk Darman berperan sebagai Debalang Raja, tampil dengan busana seram termasuk hiasan rambut mengunakan bulu ijuk juga terlihat gantungan azimat di sekujur pergelangan tangan dan kakinya. Peran intelejen, Nyamar menjadi seorang wanita hamil oleh Sihap juga terlihat asli dan sangat totalitas.

Begitupun pemeran lainnya, Japal (komando pasukan bersenjata)., Anes dukun beranak, Burhanudin pasukan perang yang garang dipersenjatai tombak runcing, juga Tobroni. Kemudian Zamani dan Syahroni dengan peran keduanya orang yang memiliki ide menipu raja.