Penataan kembali ruang dan wilayah yang ada sesuai dengan fungsi dan pemanfaatannya akan menjadi pekerjaan bersama yang harus dilakukan, kapasitas diri dan lembaga menjadi sangat penting untuk ditingkatkan, karena ide, konsep dan gagasan akan menjadi ruang pertarungan yang sengit dan kita harus bisa bersaing, menaikkan posisi tawar kita lebih tinggi sebagai lembaga advokasi dan kampanye , juga menyiapkan basis masa yang kritis, terdidik dan siap bertarung dalam merebut akses wilayah kelola dan keberlanjutan lingkungan.
“Hal ini searah dengan tujuan WALHI mendorong terwujudnya pengakuan terhadap hak atas lingkungan hidup dan dilindungi serta dipenuhinya hak asasi manusia sebagai bentuk dari tangung jawab negara atas pemenuhan sumber – sumber kehidupan rakyat,” uajrnya.
Adapun pada misinya, ia mengatakan untuk misi pertama yakni, Mensamarasa dan mensamaratakan hak dan kewajiban dalam menjalankan mandat rakyat Jambi pada seluruh komponen WALHI Jambi.
Kemudian untuk misi kedua, menyatukan dan menguatkan solidaritas jaringan untuk membangun kekuatan perlawanan terhadap kejahatan sumber daya alam di Jambi.
Misi ketiga, menguatkan Kampanye dan dukungan publik, dalam penyelamatan lingkungan hidup dan hak-hak hidup secara adil dan lestari di Jambi.
“Bersama seluruh komponen WALHI Jambi, lembaga jaringan dan rakyat Jambi, untuk melakukan upaya mendorong kebijakan Pemerintah Jambi untuk lebih berpihak pada keselamatan rakyat dan keberlangsungan lingkungan hidup di Jambi,” kata Bedul pada misi terakhirnya. (red)