Sertu Misnadi Ajak Petani, Gunakan Kotoran Sapi Untuk Pupuk Tanaman

Babinsa Sertu Wianto saat menyambangi bapak Suwarno peternak sapi, di Desa Sumber Agung Rimbo Ilir. Foto : sidakpost.id/Amir. Biro Tebo

SIDAKPOST.ID, TEBO – Saat ini petani apapun dia apakah petani hurtikultrura maupun petani lainnya harus pandai – pandai memanfaatkan potensi yang ada, termasuk bahan pupuk tradisional yang ada di sekeliling kita untuk penyubur bermacam tanaman.

Untuk diketahui saat ini tidak adanya pupuk subsidi dari pemerintah, untuk itu petani harus bisa menggunakan pupuk alternatif seperti pupuk kandang dari kotoran sapi.

Kotoran sapi dapat dikategorikan sebagai pupuk kompos, kandungan unsur hara di dalam kotoran sapi tersebut sangat bermanfaat besar untuk menutrisi berbagai tanaman.

Sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih optimal dan didukung perawatan tanaman yang profesional, maka hasil panen dari tanaman tersebut bisa maksimal memadai.

Baca Juga :  Babinsa Kusamba Gelar Fogging

Ungkapan tersebut disampaikan oleh Babinsa Sertu Wianto Koramil 416-07/ Rimbo Bujang Kodim 0416/Bute, pada saat sambang dan komsos dengan bapak Suwarno peternak sapi, tempat di Desa Sumber Agung Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo,  Sabtu (25/03/2023).

Sertu Wianto juga mengatakan, bahwa
penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman bukan hal baru bagi masyarakat pedesaan yang memiliki mata pencaharian sebagai petani, untuk penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman adalah kotoran sapi yang sudah kering dan memiliki bau yang relatif tidak menyengat lagi.

Baca Juga :  Dukung Ketahanan Pangan, Sertu Heri Beri Semangat Petani Cabai di Sari Mulya

Dalam penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk tanaman hampir tidak menimbulkan efek samping sama sekali, justeru penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk sangat disarankan karena kotoran sapi bebas dari zat-zat kimia yang dapat merusak keseimbangan alam, salah satunya kerusakan konstruksi tanah.

“Kepada petani mari buat terobosan baru yaitu gunakan pupuk alternatif dari kotoran sapi untuk menyuburkan tanam, artinya tidak harus menggunakan pupuk buatan pabrik saja untuk penyubur tanaman,” tutur Sertu Wianto.