Perempuan, Puan Maharani dan Dunia

Di sisi lain, Puan dinilai bisa mengangkat citra Indonesia di luar negeri. Robi menggarisbawahi bagaimana perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut menyampaikan keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 Indonesia dalam beberapa kesempatan di Austria, baik saat menjadi pembicara dalam sejumlah forum di 5WCSP maupun ketika melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa ketua parlemen negara lain.

Robi meyakini, diplomasi Puan memiliki dua nilai yang menjadi kekuatan Indonesia. Pertama, Puan adalah cucu dari Soekarno, presiden pertama sekaligus founding father Indonesia. Kedua, Puan adalah perempuan yang menjadi pemimpin nasional dalam parlemen di Indonesia, yang tidak terjadi di negara-negara muslim mayoritas di dunia.

“Sebagaimana diketahui posisi parlemen dalam negara demokrasi sangat penting dalam menentukan arah kebijakan jalannya roda-roda pemerintahan,” jelas Direktur Indonesian Muslim Crisis Center (IMCC) ini.

Baca Juga :  Sekda Tebo Teguh Arhadi Melantik Dua Staf Ahli

Di samping itu, Robi memuji Puan yang mengangkat isu perempuan seperti pentingnya penguatan sistem dan pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, terutama bagi kaum perempuan dan penyandang disabilitas dalam merespons krisis sosial dan hilangnya pekerjaan akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga :  65 Persen Cakades Petahana Menang Pilkades

“Isu perempuan ini selalu dicantumkan oleh Puan dalam setiap lawatannya ke luar negeri,” puji Robi.

Diketahui, Puan menghadiri P20 yang diselenggarakan pada 7-8 Oktober 2021 lalu. Pertemuan parlemen negara-negara G20 itu penting diikuti sebagai persiapan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Parlemen Negara G20 (P20) pada 2022 mendatang.

“Sebagai salah satu implikasi presidensi Indonesia dalam G20 bagi parlemen adalah DPR akan menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan Parlemen Negara G20 atau P20 di tahun 2022 mendatang,” kata Sekjen DPR Indra Iskandar.