Islam adalah agama yang menekankan pentingnya hubungan baik dengan sesama manusia. Akhlak terhadap sesama manusia menjadi salah satu landasan utama dalam ajaran Islam. Rasulullah ﷺ bersabda, “Muslim yang baik adalah yang orang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR. Bukhari). Hadits ini menegaskan bahwa akhlak yang baik terhadap orang lain merupakan cerminan keimanan seorang Muslim.
Akhlak terhadap sesama manusia dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti sikap saling menghormati, tolong-menolong, bersikap adil, dan menjaga hubungan silaturahmi. Islam mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk dihormati, tanpa memandang perbedaan agama, ras, atau status sosial. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam…” (QS. Al-Isra: 70). Ayat ini menunjukkan bahwa semua manusia memiliki kehormatan yang harus dijaga.
Salah satu contoh akhlak yang diajarkan Islam adalah sikap saling menolong. Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya” (HR. Muslim). Dengan saling menolong, seorang Muslim tidak hanya membantu meringankan beban orang lain, tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, sikap ini bisa diwujudkan dengan memberikan bantuan materi kepada yang membutuhkan, memberikan nasihat yang baik, atau membantu menyelesaikan masalah orang lain.
Selain itu, menjaga lisan juga merupakan bagian penting dari akhlak terhadap sesama. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim). Ucapan yang baik dapat mempererat hubungan sosial, sedangkan ucapan yang buruk dapat merusak hubungan tersebut. Oleh karena itu, seorang Muslim harus berhati-hati dalam berbicara dan berusaha untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.
Akhlak terhadap sesama juga meliputi sikap memaafkan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh” (QS. Al-A’raf: 199). Sikap pemaaf tidak hanya menunjukkan kebesaran jiwa, tetapi juga menciptakan kedamaian dalam masyarakat. Dengan memaafkan, kita menghindari permusuhan dan membuka jalan untuk memperbaiki hubungan yang rusak.
Menjaga silaturahmi juga termasuk akhlak mulia dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi” (HR. Bukhari). Silaturahmi dapat mempererat hubungan keluarga dan persaudaraan, serta menjadi jalan untuk menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat.
Sebagai kesimpulan, akhlak terhadap sesama manusia adalah salah satu kunci utama dalam ajaran Islam. Dengan menjaga hubungan yang baik, seorang Muslim dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh keberkahan. Rasulullah ﷺ telah memberikan teladan terbaik dalam berakhlak kepada sesama, baik melalui ucapan maupun perbuatannya. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari, agar mendapatkan ridha Allah di dunia dan akhirat.
Sumber Referensi: