Ketahanan Pangan Lokal Atasi Stunting

Kepala BKKBN Provinsi Jambi Munawar Ibrahim Saat Menghadiri Launching Dapur Sehat di Bungo. Foto : Ratna Sari

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting untuk Kabupaten Bungo capai 22,90 persen. Tingginya angka ini membuat BKKBN Jambi bersama Bupati Bungo bergerak cepat turun buat mengatasinya.

Hari ini Kepala Perwakilan BKKBN Jambi Munawar Ibrahim yang didampingi oleh wakil Bupati Bungo, H Safrudin Dwi Apriyanto hadiri giat Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka Penurunan Stunting melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), Selasa (26/07/2022).

Wabup Bungo Apri mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk percepatan penurunan stunting di kabupaten Bungo. Ia engajak masyarakat melalui kegiatan Dahsat bertujuan untuk, menyediakan makanan sehat dan bergizi.

Baca Juga :  Harga Pinang Anjlok Petani Hanya Pasrah

Dijelaskannya, komunikasi informasi, edukasi (KIE) gizi, meningkatkan keterampilan kelompok usaha keluarga/ masyarakat, mengelola, mendistribusi dan memasarkan makanan bergizi seimbang, memberdayakan ekonomi masyarakat berbasis sumberdaya lokal, dan Menstimulasi munculnya kelompok usaha keluarga/masyarakat lokal yang berkelanjutan.

“Semoga melalui acara ini, kita semua bisa mengambil Hikmah dan tingkatkan semangat dalam proses percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kita sendiri, Kabupaten Bungo, “ujarnya

Baca Juga :  Diduga Tabrak Lari, Pengendara Revo di Bungo Tewas di TKP

Kepala BKKBN Jambi Munawar Ibrahim menjelaskan, Kampung KB merupakan salah satu strategi BKKBN dalam merevitalisasi program Bangga Kencana dan sebagai lokus pembangunan keluarga, perlu bersinergi dengan Kegiatan dan Program Kementerian dan sektor terkait lainnya.

“Itu sesuai dengan intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas. Kita BKKBN Jambi dalam percepatan penurunan stunting di Kampung KB adalah dengan pendekatan konvergenitas dan partisipatif.