Sehingga selain untuk keselamatan diri sendiri minimal bisa memberikan edukasi bagi tetangga, teman, maupun keluarganya.
“Mahasiswa sebagai agent of change dapat memberikan contoh dalam berkeselamatan dalam berlalu lintas di masyarakat,”ujar Munadi.
Lebih lanjut, Munadi menyampaikan harapannya, agar terbentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di masing-masing perguruan tinggi.
Tujuan utama dari kehadiran tersebut adalah peningkatan kesadaran generasi milenial terhadap keselamatan lalu lintas dan munculnya Millennials Road Safety Hero. UKM ini diarahkan agar mampu menyelenggarakan kegiatan berupa :
1. Literacy, sebuah upaya peningkatan literasi terkait safety riding. Dalam kegiatan ini mahasiswa memiliki kesempatan untuk menambah wawasan (knowledge) dan pengalaman (experience) terhadap isu-isu lalu lintas serta mengetahui fatalitas kecelakaan.
Mahasiswa berkesempatan bersentuhan langsung dengan pengambil kebijakan (stakeholder) terkait kecelakaan jalan raya. Salah satu bentuk kegiatannya adalah berkunjung ke korban kecelakaan atau ahli waris.
Sehingga generasi muda mengetahui dan mamahami proses pemeriksaan kecelakaan lalu lintas dan prosedur terkait.
2. Creative Campaign, sebuah upaya kampanye safety riding dengan melalui konten kreatif yang disebarluaskan melalui media sosial. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan terlibat dalam proses produksi kampanye keselamatan yang kreatif, dengan pesan utama peningkatan kesadaran masyarakat dalam tertib lalu lintas.
3. Research dan internship, yaitu sebuah kegiatan ilmiah berupa penelitian dan magang bagi mahasiswa, terkait dengan permasalahan terkait kecelakaan jalan raya.