Tebo  

Diklat Pelatih Cabang Pagar Nusa 2025 Resmi Dibuka oleh Pengurus PCNU Tebo

Para peserta Diklat Pelatih Cabang Pagar Nusa Kabupaten Tebo Tahun 2025 berpose bersama panitia dan pengurus usai pembukaan kegiatan di Gedung Lembaga Adat Muara Tebo. Foto: Amir

SIDAKPOST.ID, TEBO – Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pelatih Pagar Nusa Cabang Tebo tahun 2025 resmi dibuka oleh Sekretaris PCNU Kabupaten Tebo, Gus Syukron Amin, pada Jumat (17/10/2025) di Gedung Lembaga Adat Muara Tebo.

Kegiatan Diklat ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 Oktober 2025, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Sekretaris PCNU Tebo Gus Syukron Amin, Pembina Pagar Nusa Cabang Tebo Gus Husni Mubarok, para pelatih cabang, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Gus Syukron Amin menyampaikan bahwa Pagar Nusa merupakan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi bela diri yang berdiri sejak tahun 1986 di bawah naungan NU.

Baca Juga :  Ketua Komite, AKP Agung Purwanto Bangga SMPN 12 Berprestasi

“Pagar Nusa berfungsi untuk menggali dan mengembangkan serta melestarikan, yang juga mewadahi Pencak Silat NU bertujuan untuk mencetak pendekar yang berakhlak mulia dan bertakwa,” jelas Sekretaris PCNU, Gus Syukron Amin.

Sementara itu, Pembina Pagar Nusa Cabang Tebo sekaligus Pengasuh Ponpes Modern Cendikia Qurani, Gus Husni Mubarok, menegaskan pentingnya Diklat bagi para pelatih dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan organisasi.

“Mengembangkan keterampilan dan potensi serta mendorong perubahan perilaku dan budaya organisasi kebih baik, serta memastikan peningkatan produktivitas dan kinerja secara keseluruhan,” kata Pembina Pagar Nusa, Gus Husni Mubarok.

Baca Juga :  Cegah Pencurian Sawit, Babinsa Syafarudin Komsos Dengan Security PTPN VI

Gus Husni menambahkan, pelatihan kepelatihan bukan hanya sebatas penyampaian materi, tetapi juga menjadi wadah pembentukan kepemimpinan yang mampu menciptakan pemimpin masa depan bagi organisasi.

“Dengan adanya pelatih internal yang memahami budaya, program pelatihan menjadi lebih relevan dan efektif serta konsisten, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami diikuti seluruh peserta. Selamat menempuh Diklat dan tetap semangat semoga dapat bermanfaat,” pungkas Gus Husni. (asa)