SIDAKPOST.ID, BUNGO – Bukannya melakukan tindakan cepat darurat untuk menolong pasien yang menjadi korban kecelakaan, perawat Rumah Sakit (RS) Jabal Rahmah malah terkesan menelantarkan pasien di ruang gawat darurat.
Amri, salah satu korban kecelakaan yang dilarikan ke Rumah Sakit Jabal Rahmah, Sabtu (22/11/2025) kemarin, diduga ditelantarkan oleh para perawat yang bertugas di UGD dan perawat juga sengaja mempersulit keluarga pasien.Orang tua korban kecelakaan juga menyebutkan bahwa perawat RS Jabal Rahmah memberikan 2 pilihan kepada dirinya yakni menggunakan Jasa Raharja atau Umum.
Menyadari bahwa dirinya kurang memahami bagaimana cara mengurus Jasa Raharja, maka dirinya menelpon saudaranya dan meminta untuk datang ke RS Jabal Rahmah.
Karena saudaranya sedang berada dijalan, maka ia meminta kepada perawat untuk menjelaskan apa yang disampaikan perawat tadi kepada saudaranya. Akan tetapi perawat tidak mau memberikan penjelasan dengan alasan harus menunggu dokter.
“Karena tidak mengerti dan kondisi saya juga sedang panik, makanya saya minta perawat untuk menjelaskan kepada kakak saya lewat telepon. Namun karena perawat mendesak dan tidak mau menjelaskan informasi tersebut kepada kakak saya, maka saya bilang pake umum saja walauoun demikian, anak saya yang masuk UGD jam 07.00 Wib kemarin, sekitar jam 12.00 Wib baru dipindahkan ke ruangan kamar Inap,” ujar Aisyah, Orang Tua Korban Kecelakaan.
Setelah anaknya dioperasi dan sudah mendapatkan kamar, Aisyah beru teringat bahwa anaknya terdaftar dalam salah satu asuransi dimana bapak Amri bekerja. Aisyah mencoba bertanya kepada salah satu perawat namun perawat di RS Jabal Rahmah mengatakan bahwa asuransi tersebut tidak berlaku.







