SIDAKPOST.ID, BUNGO – Petani karet di Dusun Rantau Duku, Kecamatan Rantau Pandan, Bungo sudah beralih profesi medulang emas di sungai batang bungo.
Hal itu, dilakukan karena dampak harga komoditi karet dan sawit semakin anjlok ditengah pandemi covid-19 yang kian mengancam ekonomi masyarakat luas.
“Mata pencarian warga disini bergantung dari hasil penjualan karet. Tapi kalau harga karet terus turun, pasti itu menyulitkan ekonomi keluarga petani. Jadi warga enggan menderes karet sekarang,” ujar Jasuar seroang warga sekitar, Sabtu (21/09).
Bahkan dia mengaku sudah lama tidak menderes karet semenjak menurunnya harga dari pembeli. Jadi karena hasil dari deres karet tidak cukup lagi untuk kebutuhan sehari-hari maka beralih profesi mendulang emas di sungai batang bungo.
“Dari hasil mendulang emas agak lumayan lah, karena harga emas sekarang cukup menjanjikan jadi, bisa terbantu untuk kebutuhan keluarga kami seperti, anak sekolah, serta biaya yang lainnya,” katanya.
Hal senada juga dikatakan, Seh Kholik Rio Dusun Rantau Duku, sekarang sudah banyak warga dia beralih profesi mendulang emas. Mulai dari ibu rumah tangga, hingga bapak -bapak juga sudah beralih profesi mendulang emas.
“Kalau dulu saat harga karet masih mahal, warga masih menderes karet, sekarang karena harga karet murah dan sawit trek, jadi beralih profesi. Tak hanya itu, untuk mendapat getah karet juga sulit akibat kemarua panjang,” katanya.
Lanjut Seh Kholik, dengan kondisi ini, sudah 70 persen warga Rantau Duku, mendulang emas di sungai. “Setiap hari di sungai bantang bungo, sudah ramai seperti pasar. Bahkan para janda juga ikut mendulang emas,” pungkasnya. (zek)