SIDAKPOST.ID, JAMBI – Ribuan Mahasiswa mendatangi kantor DPRD Provinsi Jambi dalam aksi unjuk rasa serentak seluruh mahasiswa se-Indonesia, Senin (11/04/2022).
Kedatangan ribuan mahasiswa dengan tuntutan, menolak perpanjangan masa jabatan presiden, menolak penundaan pemilu, mengusut kelangkaan minyak goreng yang masih terjadi dan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Setiba di kantor DPRD provinsi Jambi seluruh aliansi mahasiswa meneriakkan revolusi secara bersama sama.
” Revolusi revolusi revolusi” Teriak andre selaku salah satu orator aksi
Para mahasiswa terus meneriakan orasi orasi mereka, tidak lama kemudian gubernur Jambi di dampingi Ketua DPRD Provinsi Jambi turun dan duduk di tengah tengah mahasiswa
Tiba tiba dari belakang muncul adegan sebuah ledakan, yang mengejutkan, di ketahui ledakan tersebut berasal dari kerumunan mahasiswa yang di duga mahasiswa ingin membakar ban dalam aksi tersebut
Sontak ledakan tersebut membuat para aparat turun tangan untuk mengamankan para provokator
“Itu bukan melotov pak, itu hanya kaleng pilog yang kami pecahkan” Ujar joko salah satu mahasiswa
Di lanjutkan insiden saling dorong antara mahasiswa sesama aparat ini tidak bisa dielakan ini di sebabkan karena mahasiswa merasa kurang puas akan hasil audiensi bersama gubernur dan Ketua DPRD provinsi Jambi.
“Kami tidak akan pulang, jika tuntutan kami tidak di tindak lanjuti dan di tanda tangani, mohon mengerti pak,”ungkap Andre salah satu orator aksi.
Pada akhirnya dapat disepakati secara bersama antara gubernur Jambi, Ketua DPRD Provinsi Jambi, kapolda Jambi dan Danrem 042/Gapu, antara lain:
1. Forkopimda bersama rakyat Jambi menolak dengan tegas amandemen UUD 1945 terkait jabatan presiden dengan alasan apapun