SIDAKPOST.ID, BUNGO – Sri Hayati (61) wanita tegar, warga Kelurahan Manggis, Kecamatan Bahtin III, Kabupaten Bungo meski setiap hari harus mencari rezeki memulung dengan gerobak tua ia tetap semangat.
Ibu tiga anak ini, rela setiap hari keliling Kota Muara Bungo, dengan keyakinan kuat pasti Allah akan memberikan rezeki yang banyak. Ia harus banting tulang sejak sang suaminya meninggal dunia.
“Sejak suami saya meninggal biaya hidup ketiga anak saya harus dicukupi karena biar jadi pemulung yang penting halal dan tidak mengambil hal orang. Setiap hari saya harus mendorong gerobak tua untuk memulung,”ungkap Sri Hayati.
Bahkan kata Sri setiap hari ia memulung anak yang paling kecil terpaksa ikut juga ke liling kota Muara Bungo bersamanya di naikan di atas gerobak tua. Tak cuma itu, di dalam gerobak juga sudah disiap tempat istirahat.
“Kalau saya tidak mulung nanti biaya anak sekolah dan makan kami pakai apa pak, jadi suka tidak suka pekerjaan ini harus saya jalankan yang penting halal. Kalau gerobah penuh rongsokan maka untuk makan kami cukup, tapi bila tidak penuh ya seadanya saja,”katanya.
Sri juga menyebutkan, kalau ia bersama tiga anak-anaknya tinggal di kontrakan dekat telkom. Jadi setiap hari pekerjaan ia mencari barang bekas, seperti kardus, plastik bekas yang bisa dijadikan rupiah.
“Apapun kondisinya saya tetap semangat untuk memulung, karena kalau tidak memulung nanti kami mau makan apa. Ya setiap hari seperti ini rutinitas agar anak-anak saya bisa makan dan sekolah,’ imbuhnya.
Keluar pagi pulang petang itu sudah jadi makanan setiap hari, memang sejak tak ada suami semua kebutuhan hidup tetap dipenuhi. Selagi badan masih sehat tidak akan pernah mengeluh untuk mencari rupiah dengan cara seperti ini.