Terkait Rokok Elektrik, Ini Kata Dr Mardiah

SIDAKPOST.ID, BUNGO – Siapa yang tidak kenal dengan Rokok elektrik atau yang biasa disebut vape, saat ini menjadi trend khususnya para remaja, tidak terkecuali dikabupaten Bungo, Provinsi Jambi.

Banyak dari mereka yang beralih dari rokok batangan atau konvensional ke rokok elektrik karena dinilai lebih praktis dan ekonomis serta hadir dengan berabagai varian rasa.

Namun, dibalik praktis, Rokok elektrik juga menyimpan zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan, di antaranya, nikotin, bahan karsinogen seperti propylene glycol, gliserol yang dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga :  Diduga Jadi Kurir Narkoba, Oknum Sipir Lapas Muara Bungo Terancam Dipecat

Dr. Hj. Mardiah, Sp.P, Dokter spesialis poli paru mengatakan, efek samping rokok elektrik sejauh ini di Indonesia masih belum diketahui secara pasti. Belum ada laporan pasti, namun perlu diwaspadai, bisa saja lebih berdampak buruk dibandingkan rokok biasa, mending lebih baik tidak merokok sama sekai.

Menurutnya, uap yang dihasilkan itu mengandung nikotin yang meningkatkan produksi dahak, reaktivitas saluran napas, gangguan kekebalan paru. Juga menyebabkan kerusakan paru akut, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, serta kanker paru.

Baca Juga :  Menteri LHK: Antisipasi Karhutla Tetap Jadi Prioritas di Tengah Wabah Corona

“Memang dari hasil penelitian di jepang, rokok elektrik dampak nya tidak ringan, dibandingkan rokok tembakau biasa, karena rokok elektrik komponen yang memanas dan menghasilkan uap tersebut banyak menggunakan komponen metalis,” ucap Dr. Mardiah.

Dikatakan, komponen metalis tersebut ternyata sangat berdampak buruk yang bisa menimbulkan reaksi pada kelainan paru, salah satunya bisa berdampak pada kanker paru.

“Bahkan cairan yang memiliki rasa itu juga bisa menyebabkan toksisitas, stress oksidatif, dan respons radang pada sel saluran napas manusia,” tungkasnya. (jul)