Tabligh (menyampaikan/komunikatif)
Saat Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, beliau diangkat menjadi rasul, penyampai risalah Allah SWT. Sejak itulah beliau menjadi utusan Allah, dengan tugas menyeru, mengajak dan memperingatkan manusia agar hanya menyembah kepada Allah SWT. Tugas itu bermakna pula beliau harus memimpin manusia ke jalan yang lurus dan berhenti dari kesewenang-wenangan dengan mendustakan Allah SWT.
Satu istilah yang diberikan Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW yaitu mundhir (pemberi peringatan). Predikat mundhir yang disandang menuntut beliau untuk dapat memimpin umatnya serta bertugas untuk menyampaikan (tabligh) risalah kepada manusia. Uraian di atas semakin jelas bahwa Muhammad diutus dan diangkat menjadi pemimpin manusia oleh Allah SWT.
Tabligh atau komunikatif adalah sifat yang dapat diteladani dari Rasulullah SAW, karena sifat ini merupakan kunci terjalinnya hubungan yang baik antara pemimpin dan pengikutnya. Pengikut mendengarkan apa yang disampaikan pemimpin dan pemimpin mendengarkan apa yang pengikutnya inginkan sehingga pemimpin mendapat simpati, kepercayaan, dan juga rasa cinta dari pengikutnya.
Seperti yang pernah dialami Rasulullah SAW, beliau pernah diatangi oleh seorang perempuan hamil yang mengaku telah berbuat zina. Si perempuan menyampaikan penyesalannya dan berharap diberikan sanksi berupa hukum rajam. Hal ini terjadi karena sebagai seorang pemimpin beliau membuka diri terhadap para pengikutnya.
Fathanah (Cerdas) Kesuksesan Muhammad sebagai seorang pemimpin umat memang telah dibekali kecerdasan oleh Allah SWT. Kecerdasan itu tidak saja diperlukan untuk memahami dan menjelaskan wahyu Allah SWT. kecerdasan dibekalkan juga karena beliau mendapat kepercayaan Allah SWT.